Minggu, 01 Oktober 2017

DEBAT TERBUKA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA STMIK PRINGSEWU

STMIK PRINGSEWU – Selasa (23/5), untuk menumbuhkan semangat demokrasi dan mengembangkan jiwa kepemimpinan di kalangan mahasiswa STMIK Pringsewu, Pemilihan Raya Presiden Mahasiswa menjadi agenda penting untuk dilakukan setiap tahunnya.
Khusus tahun ini, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STMIK Pringsewu kembali digelar untuk mendapatkan Presiden Mahasiswa STMIK Pringsewu. Sejumlah perbaikan dari penyelenggaraan tahun lalu dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) STMIK Pringsewu yang diketuai oleh Deni Siswanto, yang dibawah pembinaan langsung Wakil Ketua III STMIK Pringsewu Nur Aminudin, M.Ti.

Setelah dibuka pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, terjaring dua kandidat yakni kandidat nomor 1 Prianti Dewi Anggreni – Gilbert Alexander, kandidat nomor 2 Miftahus Surur – Lailaturrohmah
Rentetan kampanye telah dimulai dari 15 – 22 Mei 2017, termasuk debat terbuka yang diselenggarakan pada 23 Mei 2017. Debat terbuka dihadiri oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STMIK PringsewuNur Aminudin, M.T.I sekaligus membuka acara debat, Bapak/Ibu Dosen STMIK Pringsewu. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada tanggal 3 – 10 Juni 2017, rekapitulasi suara dan rapat pleno tanggal 12 Juni 2017.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua III Nur Aminudin, M.T.Imengatakan, diharapkan debat terbuka yang diselenggarakan bisa menghasilkan pemimpin mahasiswa yang berkualitas yang bisa menjadi panutan bagi para mahasiswa STMIK Pringsewu.
Beliau menegaskan, bahwa dilaksanakannya kegiatan debat kandidat tersebut merupakan suatu langkah yang sangat positif salah satunya untuk dapat melihat kapasitas yang dimiliki oleh masing masing calon pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM STMIK Pringsewu. Dengan adanya kegiatan debat kandidat ini, nanti kita bisa melihat kapasitas para calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Pringsewu yang akan dipilih nantinya, ucapnya.
Selain itu, diharapkan nantinya dari kedua kandidat yang terpilih memiliki visi, misi, dan program kerja yang turut mendukung visi dan misi STMIK Pringsewu. “Jangan sampai Ketua BEM nanti yang terpilih tidak memiliki kegiatan yang jelas, dan saya mengapresiasi bahwa penyelenggaraan Debat Terbuka tahun ini jauh lebih baik,” katanya disambut riuh tepuk tangan.
Pada pelaksanaannya para calon Presiden dan calon wakil Presiden BEM STMIK Pringsewu dipersilahkan untuk memaparkan visi dan misi mereka masing-masing untuk dijadikan salah satu pembahasan dalam debat kandidat tersebut. Seperti memaparkan terkait program-program yang akan dilaksanakan nantinya agar bisa memiliki manfaat yang positif bagi mahasiswa yang ada di STMIK Pringsewu salah satunya yaitu lebih memaksimalkan peran lembaga kemahasiswaan yang ada di lingkup STMIK Pringsewu.
Debat terbuka sendiri berjalan dengan lancar dan kondusif. Suasana semakin bergemuruh ketika sesi tanya-jawab antar pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Pringsewu. Selain itu, tanya-jawab dari audiens yang hadir pun tidak kalah meriah. Masing-masing pendukung paslon hadir.

Target Alumni Jadi Pengusaha



PRINGSEWU – STMIK Pringsewu menggelar prosesi wisuda hari ini. Kampus ini menargetkan 15 persen alumninya menjadi pengusaha. Tekad itu bukan hal yang mengada-ada, namun telah didesain sedemikian rupa, meski penuh tantangan.
Ketua Yayasan STMIK Pringsewu Hi. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt. mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan seperti memberikan pelatihan superunggul, proses perkulihaan yang relatif inovatif, dan penanaman jiwa wirausaha di kampus yang dilakukan terus-menerus untuk mendorong jiwa kemadirian mahasiswanya.
Dalam acara wisuda yang direncanakan di hadiri Bupati H. Sujadi, M.Pd.I; ketua DPRD Pringsewu, H. Ilyasa; unsure muspida, civitas akademika dan orang tua wisudawan ini menetapkan enam mahasiswanya sebagai lulusan terbaik. Yakni untuk jenjang S1 Fiqih Satria, putra dari Budi Ariyanto dan Kasiati dengan IPK 3.74; Ratih Hendras Indriani putri Suratman dan Idayati dengab IPK 3.74; dan Novita Destiana Sari putri dari Sarkim dan Nur Hayanah dengan IPK 3.67.

Sujadi Terima 423 Mahasiswa KKN STMIK dan STIT Pringsewu

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU -Bupati Pringsewu Sujadi menerima 423 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari STMIK dan STIT Kabupaten Pringsewu. Ketua Yayasan Startek Pringsewu Fauzi menyerahkan langsung para mahasiswa tersebut kepada Bupati, Senin (25/7) di Pendapa Pringsewu.
Ketua Panitia KKN STMIK dan STITPringsewu Sudewi dalam sambutanya mengatakan KKN akan dilaksanakan selama 40 hari,  mulai 25 Juli sampai 31 Agustus 2016. Dari sejumlah 423 mahasiswa ini  385 mahasiswa berasal dari STMIK dan 38 mahasiswa berasal dari STIT. Mereka akan dibimbing 30 dosen pendamping.
Ketua Yayasan Startek Pringsewu Fauzi mengatakan, KKN yang diselenggarakan STMIK dan STIT adalah perintah dari kementerian riset dan teknologi dalam rangka mengembalikan rasa jiwa kepada tanah air.

Sabtu, 30 September 2017

STMIK Pringsewu Gelar Yudisium 128 Mahasiswa

Lampost.co/Widodo

STMIK Pringsewu Gelar Yudisium 128 Mahasiswa

PRINGSEWU (Lampost.co) – STMIK Pringsewu menggelar yudisium/penglepasan sarjana yang berlangsung di aula kampus setempat,  Selasa (22/8/2017).
Pelaksanaan yudisium diikuti 128 mahasiswa, yaitu jurusan Sistem Informasi meluluskan 125 sarjana komputer, Jurusan Manajemen Informatika meluluskan 3 profesional A.Md. Yudisium dilaksanakan berdasar pada Surat Keputusan (SK) Ketua STMIK Pringsewu Nomor 667/SK/STMIK.P/VIII/2017 tanggal 22 Agustus 2017.
Kegiatan yudisium dihadiri Ketua Yayasan Fauzi, yang juga Wakil Bupati Pringsewu,  Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani, Wakil Ketua I Elisabet Y.A., Wakil Ketua III Nur Aminudin, Ketua Prodi Sistem Informasi Tri Susilowati,  Ketua Prodi Manajemen Informatika Oktafianto, Ka. SDM Dedi Irawan, serta jajaran pengajar STMIK setempat.
Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani memberikan arahan pada yudisium 128 mahasiswa di kampusnya, Selasa (22/8/2017).  Lampost.co/Widodo
Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani dalam sambutan  menyampaikan selamat kepada semua peserta yudisium kelulusan. Dia  berharap dengan menyandang lulusan STMIK Pringsewu hendaknya para lulusan berkomitmen untuk menjaga nama baik almamater. "Mudah-mudahan Allah swt. senantiasa memberikan berkah, ilmu bermanfaat serta menjadi lulusan yang berguna bagi keluarga, agama dan bangsa," ungkapnya.
Menurut Rita, menjadi kebahagiaan tersendiri untuk semua mahasiswa yang lulus tahun ini, semoga kesuksesan ini menjadi langkah awal untuk kesuksesan di masa mendatang. 

Mahasiswa STMIK Pringsewu Bentuk Komunitas Design

Harianlampung.com - Perkumpulan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Pringsewu, Lampung mendirikan komunitas STMIK Pringsewu Design Community (SPDC).

Komunitas SPDC dibentuk sebagai sarana menggali potensi  mahasiswa STMIK Pringsewu dalam bidang mendesign, baik  grafis ataupun desain multimedia.

Terbentuknya komunitas ini mendapat respon positif pihak Yayasan Startech Pringsewu diantaranya, Ketua Yayasan H. Fauzi, Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyaraka (LPPM) STIMIK Pringsewu, Andreas Andoyo.

Menurut Andreas Andoyo saat ini ada sekitar 170 mahasiswa. "Grand Launching SPDC ini sudah digelar, Minggu(18/1) di aula STIMIK Pringsewu," kata Andoyo pada harianlampung.com, Senin (19/12).

Sementara Ketua Yayasan Startech Pringsewu, H. Fauzi mengaku, bangga terhadap semangat  mahasisa dalam membentuk komunitas SPDC ini. "Saya berharap kedepan akan lebih banyak lagi kominitas serupa yang dibentuk para mahasiswa untuk menunjang pengembangan bakat  dan ilmu yang didapat di bangku kuliah," ungkap Fauzi.

Senada dengan Fauzi, Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani mengatakan, mahasiswa harus memiliki nilai lebih berupa keterampilan spesifik untuk menunjang pengembangan ilmu yang didapat di bangku kuliah."Saya berharap komunitas ini dapat menjadi motivasi dan wadah para  mahasiswa menemukan potensi di bidang desain," kata Rita.

Terpisah pembina SPDC Ahmad Khumaidi menjelaskan, komunitas ini merupakan wadah  berkumpulnya para mahasiswa untuk belajar mendesain."SPDC dibetuk berdasarkan solidaritas para mahasiswa sesuai motto berkarya nyata berbakti pada nusa dan bangsa,"terangnya .

Dia berpesan para mahasiswa STMIK Pringsewu yang tergabung dalam komunitas SPDC, lebih mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi.
(sulistiyo/mnz/eh)

Sujadi Lepas Mahasiswa STMIK Dan STIT

PRINGSEWU-(PeNa), Bupati  Pringsewu, Sujadi melepas  mahasiswa STMIK dan STIT Pringsewu guna melaksanakan KKN pada wilayahnya, di pendopo Pemkab Pringsewu, Rabu (26/7).
Sujadi mengatakan bahwa mahasiswa tersebut rencananya akan melakukan Kuliah Kerja Nyata di wilayah Pringsewu. “Rencananya, mahasiswa kedua sekolah tinggi akan melaksanakan KKN selama 40 hari kedepan, seluruhnya berjumlah 304 mahasiswa STMIK, serta  29 mahasiswa STIT. Mereka akan disebar di 33 pekon atau desa di 8 kecamatan, dari 9 kecamatan yang ada di Pringsewu.” kata dia.
Bupati Sujadi juga berharap, semua mahasiswa yang akan melaksanakan KKN dapat melaksanakan tugas dan pembelajaran dengan baik, sekaligus dapat turut  membantu dan menunjang pembangunan di masing-masing pekon yang menjadi sasaran. “Adik-adik mahasiswa nanti dapat belajar banyak dari pengalaman selama terjun langsung di tengah-tengah masyarakat,” ujar dia.
Didampingi kepala STMIK Pringsewu, Rita Irviani Fauzi, Sujadi juga mengingatkan agar mahasiswa berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial.”Kami ingatkan, kepada mahasiswa untuk hati-hati dalam menggunakan medsos, termasuk dalam menerima dan menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya serta berita-berita palsu.” tegas dia. PeNa-spt.

STMIK-STIT Pringsewu Bekali Mahasiswa KKN

STMIK-STIT Pringsewu Bekali Mahasiswa KKN


PRINGSEWU—Sebanyak 400 mahasiswa STMIK dan STIT Pringsewu mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Aula STMIK Pringsewu, Rabu (19/7). Menurut Wakil Ketua III STMIK Nur Aminudin, mahasiswa yang akan ikut KKN, diwajibkan mengikuti pembekalan agar mereka memahami potensi pekon tempat KKN. Dengan demikian, mahasiswa dapat membuat program yang sesuai dengan potensi dan kondisi pekon maupun masyarakatnya.
“Mahasiswa KKN harus berkonstribusi nyata, bermanfaat bagi masyarakat maupun pemerintahan pekon,” harapnya.
Pembekalan mahasiswa peserta KKN, selain diisi oleh pihak kampus juga mengundang dari unsur pemerintahan di Kabupaten Pringsewu, diantaranya Malian Ayub, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Pringsewu, Kepala Dinas Pendapatan & Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.
Sementara narasumber dari kampus disampaikan Nur Aminudin dengan materi “Pemanfaatan website pekon untuk pelayanan publik dan manajemen informasi pekon”.
Menurut dia, Sistem Informasi Pekon (SIP) merupakan sebuah bangunan yang menghubungkan antar fungsi pengelolaan data dan informasi secara utuh di lingkup pekon. Fungsi-fungsi ini berada melebur dalam peran dan lembaga yang aktif di pekon.
Aplikasi perangkat lunak SIP adalah salah satu bagian dari bangunan besar SIP tersebut. Aplikasi SIP adalah alat olah data dan informasi berbasis komputer yang akan menjadi salah satu rujukan dasar dan pemberi fungsi layanan. Sistem ini akan berjalan baik dalam ranah offline maupun online.
Pada bentuknya yang offline, SIP telah terbangun dalam sebuah jaringan data dan informasi di kantor pekon. Pada bentuknya yang online, SIP akan terbangun dan terhubung dalam jaringan data dan informasi berbasis internet, yang menjalinkan pekon yang ada di wilayah Kabupaten Pringsewu dengan dunia luar.
Sebagai sebuah media publik, website pekon membutuhkan tim pengelola. Media ini bisa dikelola secara kolaboratif antara Pemerintah Pekon dengan pegiat lembaga kemasyarakatan di tingkat pekon. SIP pada dasarnya dibangun dengan memberikan ruang kolaborasi sesuai dengan fungsi dan kewenangan dalam pengelolaan data dan informasi.
Website Pekon dibangun dengan tujuan sebagai media informasi resmi tentang pekon, yang dibangun dan dikelola oleh tim pekon setempat. SIP ketika aktif di sistem online bisa otomatis menjadi website pekon. Secara teknis, website pekon ini telah dirancang memiliki peta situs yang bisa memuat fungsi-fungsi olah data dan informasi yang berguna untuk menunjang aspek pelayanan publik di tingkat pekon.
Beragam data dan informasi yang bersifat publik akan sangat terbuka dan mudah dikelola dalam website pekon yang berbasis SIP ini. Isi website ini kemudian diharapkan bisa diakses dan dimanfaatkan oleh publik luas sebagai sasaran. Tidak hanya penduduk pekon setempat yang bisa mengakses website pekon yang menjadi target, tetapi juga masyarakat umum, pemerintah, swasta, akademisi, dan badan/lembaga publik lainnya yang memiliki kepentingan dengan pekon setempat.
Publikasi atas layanan informasi publik yang terbuka ini nanti bisa didukung dengan penggunaan media jejaring sosial yang tepat dan optimal, seperti facebook, twitter, Google+, YouTube.
Sudewi, Ketua Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata STMIK Pringsewu mengatakan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu–ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi di masyarakat. Pelaksanaan KKN sebagai wahana pengabdian masyarakat diharapkan juga dapat mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam menyerap keahlian yang ada dimasyarakat.
Sehingga KKN diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang lahir dari proses pembangunan, pada hakekatnya merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan nasional, dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi
Sudewi menambahkan, KKN juga merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan segala tugas-tugas yang merupakan penerapan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam kegiatan langsung oleh mahasiswa di lingkungan masyarakat atau lembaga. Harapannya, mahasiswa memperoleh pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau profesionalisme  di bidangnya. “Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata STMIK Pringsewu akan dilaksanakan dari tanggal 26 Juli 2017 sampai dengan tanggal 2 September 2017,” ungkapnya. (HL)